Sabtu, 10 Oktober 2009

Garis-Garis Besar Ajaran Agama Islam

Garis-garis besar adalah hal-hal pokok dan mendasar yang harus diadakan atau dijalankan dalam suatu tindakan penyempurnaan. Dalam hal ini, garis-garis besar Agama Islam adalah hal-hal pokok dan mendasar yang harus ada dan dijalankan demi mencapai kesempurnaan dalam beragama.
An Umar Rodliyallohu anhu Qola :
“Bainama nahnu juluusun’inda rosulillah SAW. Dzata yaumin idz thola’a ‘alaina rojulun syadidu bayaadlits Tsiyaabi syadiidu Sawa Disy-sya’ri Laa Yuroo’alaihi Atsarus Safari Walaa Ya’rifuhu Minha Ahadaun Hattaa Jalasa Ilan Nabiyyi SAW. Fa Asnada Rukbataihi Wawadlo’a Kaffaihi ‘Alaa Fakhidaihi
Waqola: ”Yaa Muhammad Akhbirni ‘Anil ISLAM!”
Faqola Rosululloh SAW: ”Al-Islam An Tasyha da-an Laa Ilaaha Illalloh Wa Anna Muhammad Rosululloh, Watqimash-sholaata, Watuktiyaz Zakata Watashuuma Romadlon Watahujjal Baita Inistatho’ta Ilaihi Sabiila”
Qola: “Shodaqta” Fa’ajibnaa lahu Yas Alauhu Wayushoddiquhu, Qola: “Fa Akhbarni ‘Anil IMAN!”. Qola: ” An Tumina Billahi Wamalaikatihi Wakutubihi Warusulihi Wal Yaumil Akhir Watumina Bil Qodri Khoirihi Wasyarrihi”.
Qola: ”Shodaqta Fa Akhbirni ‘Anil IHSAN !”.
Qola: ”An Ta’budalloha Ka-annaka Tarohu Fain Lam Takun Tarohu Fainnahu Yaroka”.
Qola: ”Fa Akhbirni ‘Anis Saa’ati!”. Qola: “Mal Mas-uulu’anhaa Bi a’lami Minassaail”.
Qola: ”Fa Akhbirni ‘An Amaarotihaa”. Qola: “An Talidal Amatu Robbatahaa Wa An Tarol Hufaatal ‘Urotal ‘Aalata Ri-aa-Asysyaai Yatathowaluuna Fil Bunyaan” Tsumman Tholaqo Falabitsa Malaiyyan Tsumma,
Qola: ”Atadri Massaa-il?”
Qultu: ”Allohu Wa Rosuluhu A’lamu”.
Qola: “Fainnahu Jibril Ataakum Yu’Alimukum Dinikum ( Rowahu Muslim).
Artinya :
Dari Umar Rodliyallohu ta’ala anhu : Ia telah berkata,” Ketika kami duduk dekat Rosululloh SAW. Sekonyong-konyong nampaklah kepada kami seorang laki-laki yang memakai pakaian yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tak terlihat padanya bekas (tanda-tanda) perjalanan dan tak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya, maka duduklah ia di hadapan Nabi lalu disandarkanlah lutut Nabi dan meletakkan tangannya diatas paha Nabi,
kemudian berkata :
”Hai Muhammad, terangkan pada ku tentang ISLAM!”
Maka jawab Rosululloh: ISLAM
Yaitu: Hendaklah engkau menyaksikan bahwasanya tiada Tuhan selain Alloh dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Alloh ( Syahadat Tauhid dan Syahadat Rosul).
Hendaklah engkau mendirikan SHOLAT lima waktu,
Dan mengeluarkan ZAKAT, dan
Hendaklah engkau berPUASA dalam bulan Romadlon, dan
Hendaklah engkau mengerjakan HAJJI ke baitulloh jika engkau kuasa menjalankannya”.
Berkata orang itu, ”BENAR”, maka kami heran, ia bertanya dan ia pula membenarkannya.
Maka bertanya lagi orang itu, ”Maka terangkanlah kepada ku tentang IMAN !”.
Jawab Nabi, “Hendaklah engkau beriman :
1. Kepada Alloh,
2. Kepada malaikat-malaikat Alloh,
3. Kepada Kitab-kitabNya,
4. Kepada Utusan-utusanNya,
5. Kepada Hari Kiamat dan
6. Hendaklah engkau beriman kepada Takdir yang baik dan Takdir yang buruk”.
Berkata orang tadi, ”Benar“,
Bertanya lagi, ”maka beritahulah kepadaku tentang IHSAN?”.
Jawab Nabi, ”Hendaklah engkau beribadah (mengabdi) kepada Allah seakan-akan engkau melihat kepada-Nya, jika engkau tidak bisa melihat-Nya maka sesungguhnya Ia melihat engkau”.
Tanya orang itu lagi: Beri tahukan aku tentang hari kiamat!”.
Jawab Nabi: ”Orang yang ditanya itu tidak lebih tahu dari si penanya itu sendiri”.
Tanya orang itu lagi, ”Beritahukanlah aku tentang tanda-tandanya!”
Jawab Nabi, ”Diantaranya jika seorang hamba (sahaya) telah melahirkan tuannya (majikannya), dan jika engkau melihat orang yang tadinya miskin papah, berbaju compang-camping sebagai penggembala kambing sudah mampu sehingga berlomba-lomba dalam kemegahan bangunan”.
Kemudian pergilah orang tadi. Aku diam tenang sejenak, kemudian Nabi berkata kepadaku, ”Wahai Umar tahukah engkau siapakah yang bertanya tadi?“
Jawabku: ”Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”.
Kata Nabi, ”Dia itu Malaikat Jibril, datang kepadamu untuk mengajar tentang agamamu”.
(Hadits Riwayat Imam Muslim)

Berdarkan hadist diatas bapat disimpulkan bahwa garis besar agama Islam ada dua belas. Seluruhnya terkandung dalam satu rukun agama, yang disebut Rukun Iman dan Rukun Islam serta Rukun Ihsan. Rukun Iman ada 6 macam, dan Rukun Islam adalah 5 macam, jumlahnya 11 . Dan yang kedua belas adalah Rukun Ihsan.
Iman berarti 'membenarkan' itu disebutkan dalam al-Quran, di antaranya dalam Surah At-Taubah ayat 62 yang bermaksud: "Dia (Muhammad) itu membenarkan (mempercayai) kepada Allah dan membenarkan kepada para orang yang beriman." Iman itu ditujukan kepada Allah , kitab-kitab, dan Rasul.

Definisi Iman berdasarkan hadist merupakan tambatan hati yang diucapkan dan dilakukan merupakan satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan perbuatan sama dalam satu keyakinan, maka orang-orang beriman adalah mereka yang di dalam hatinya, di setiap ucapannya, dan segala tindakanya sama, maka orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau orang yang memiliki prinsip. atau juga pandangan dan sikap hidup.
Rukun Iman ada 6, yaitu:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
4. Iman kepada rasul-rasul Allah
5. Iman kepada hari kiamat
6. Iman kepada qada’ dan qadar
Tanpa iman semua amal perbuatan baik kita akan sia-sia. Tidak ada pahalanya di akhirat nanti:
” Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun…” [An Nuur:39]
” Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.” [Ibrahim:18]
Iman ini harus dilandasi ilmu yang mantap sehingga kita bisa menjelaskannya kepada orang lain. Bukan sekedar taqlid atau ikut-ikutan.
Iman kepada Allah artinya kita meyakini adanya Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah. Di bab-bab berikutnya akan dijelaskan secara rinci tentang hal ini.
Iman kepada Malaikat-malaikat Allah artinya kita yakin bahwa Malaikat adalah hamba Allah yang selalu patuh pada perintah Allah.
Iman kepada Kitab-kitabNya artinya kita yakin bahwa Allah telah menurunkan Taurat kepada Musa, Zabur kepada Daud, Injil kepada Isa, dan Al Qur’an kepada Nabi Muhammad. Namun kita harus yakin juga bahwa semua kitab-kitab suci di atas telah dirubah oleh manusia sehingga Allah kembali menurunkan Al Qur’an yang dijaga kesuciannya sebagai pedoman hingga hari kiamat nanti.
”Maka kecelakaan yng besar bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, dengan maksud untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.” [Al Baqarah:79]
Kita harus meyakini kebenaran Al Qur’an dan mengamalkannya:
”Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” [Al Baqarah:2]
Kita juga harus beriman kepada rasul-rasul (utusan) Allah karena Rasul/Nabi merupakan manusia yang terbaik yang pantas dijadikan suri teladan yang diutus Allah untuk menyeru manusia ke jalan Allah. Ada 25 Nabi yang disebut dalam Al Qur’an yang wajib kita imani di antaranya Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad SAW.
Karena ajaran Nabi-Nabi sebelumnya telah dirubah umatnya, kita harus meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir yang harus kita ikuti ajarannya.
”Muhammad bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi…” [Al Ahzab:40]
Beriman kepada Hari Akhir (Kiamat/Akhirat) artinya kita harus yakin bahwa dunia ini fana. Suatu saat akan tiba hari Kiamat. Pada saat itu manusia akan dihisab. Orang yang beriman dan beramal saleh masuk ke surga. Orang yang kafir masuk neraka.
Selain kiamat besar kita juga harus yakin akan kiamat kecil yaitu mati. Setiap orang pasti mati. Untuk itu kita harus selalu hati-hati dalam bertindak.
Rukun Iman yang keenam adalah percaya kepada qada’ dan qadar yang baik atau pun yang buruk. Meski manusia wajib berusaha dan berdoa, namun apa pun hasilnya kita harus menerima dan mensyukurinya sebagai takdir dari Allah.
Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah.
Ada pun rukun Islam terdiri dari 5 perkara. Barang siapa yang tidak mengerjakannya maka Islamnya tidak benar karena rukunnya tidak sempurna.
Rukun Islam pertama yaitu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Asyhaadu alla ilaaha illallaahu wa asyhaadu anna muhammadar rasuulullaah. Artinya kita meyakini hanya Allah Tuhan yang wajib kita patuhi perintah dan larangannya. Jika ada perintah dan larangan dari selain Allah, misalnya manusia, yang bertentangan dengan perintah dan larangan Allah, maka Allah yang harus kita patuhi. Ada pun Muhammad adalah utusan Allah yang menjelaskan ajaran Islam. Untuk mengetahui ajaran Islam yang benar, kita berkewajiban mempelajari dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad.
Konsekwensi dari 2 kalimat syahadat adalah kita harus mempelajari dan memahami Al Qur’an dan Hadits yang sahih (minimal Kutuubus sittah: Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, An Nasaa’i, dan Ibnu Majah) dan mengamalkannya.
Rukun Islam kedua adalah shalat 5 waktu, yaitu: Subuh 2 rakaat, Dzuhur dan Ashar 4 raka’at, Maghrib 3 rakaat, dan Isya 4 raka’at. Shalat adalah tiang agama barang siapa meninggalkannya berarti merusak agamanya.
Rukun Islam ketiga adalah puasa di Bulan Ramadhan. Yaitu menahan diri dari makan, minum, hubungan seks, bertengkar, marah, dan segala perbuatan negatif lainnya dari subuh hingga maghrib.
Rukun Islam keempat adalah membayar zakat bagi para muzakki (orang yang wajib pajak/mampu). Ada pun orang yang mustahiq (berhak menerima zakat seperti fakir, miskin, amil, mualaf, orang budak, berhutang, Sabilillah, dan ibnu Sabil) berhak menerima zakat. Zakat merupakan hak orang miskin agar harta tidak hanya beredar di antara orang kaya saja.
Rukun Islam yang kelima adalah berhaji ke Mekkah jika mampu. Mampu di sini dalam arti mampu secara fisik dan juga secara keuangan. Sebelum berhaji, hutang yang jatuh tempo harus dibayar dan keluarga yang ditinggalkan harus diberi bekal yang cukup. Nabi berkata barang siapa yang mati tapi tidak berhaji padahal dia mampu, maka dia mati dalam keadaan munafik.
Ada pun Ihsan adalah cara agar kita bisa khusyuk dalam beribadah kepada Allah. Kita beribadah seolah-olah kita melihat Allah. Jika tidak bisa, kita harus yakin bahwa Allah SWT yang Maha Melihat selalu melihat kita. Ihsan ini harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga jika kita berbuat baik, maka perbuatan itu selalu kita niatkan untuk Allah. Sebaliknya jika terbersit niat kita untuk berbuat keburukan, kita tidak mengerjakannya karena Ihsan tadi.
Orang yang ihsannya kuat akan rajin berbuat kebaikan karena dia berusaha membuat senang Allah yang selalu melihatnya. Sebaliknya dia malu berbuat kejahatan karena dia selalu yakin Allah melihat perbuatannya.

Referensi:
___________. Garis-Garis Besar Agama Islam. [html]. (http://xendro.wordpress.com/2007/07/26/garis-garis-besar-agama-islam/, 26 Juli 2007)
___________. Agama. [html]. (http://id.wikipedia.org/wiki/Agama, diakses tanggal 10 Oktober 2009)
___________. Islam. [html]. (http://id.wikipedia.org/wiki/Islam, diakses tanggal 10 Oktober 2009)
___________. Iman. [html]. (http://id.wikipedia.org/wiki/Iman, diakses tanggal 10 Oktober 2009)
___________. Inti Ajaran Islam: Iman, Islam, dan Ihsan. [html]. (http://media-islam.or.id/2008/09/15/inti-ajaran-islam-iman-islam-dan-ihsan/, diakses tanggal 10 Oktober 2009)

0 komentar: